Selasa, 26 April 2011

Keluarga Sakinah


KELUARGA SAKINAH
Drs. Hamzah Johan Al-Batahany

Keluarga Sakinah : Adalah keluarga yang terbina dalam aturan Islam  dengan mawaddah warahmah guna tercapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Hal ini tercermin dalam Surat Ar-Rum ayat :21
وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ(21)

Untuk mendapatkan keluarga sakinah tersebut diperlukan 2 Tahap Pembinaan :
I.        PEMBENTUKAN DI TAHAP PRA NIKAH ( TAHAP MEMILIH JODOH)
Perlu diperhatikan 3 aspek.
1.  Keberagamaan
حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ * 
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Nabi s.a.w telah bersabda: Kahwinilah perempuan itu kerana empat perkara: Kerana harta benda, keturunan, kecantikan, dan agama. Tetapi utamakanlah wanita yang taat kepada agama, pasti kamu akan bahagia *
2.  Kehormatan diri
الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ(3)
Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mu'min. (An-Nur:3)
3. Perkawinan Cosanguin ( perkawinan antar keluarga yang ada pertalian darah)
وَلَا تَنْكِحُوا مَا نَكَحَ ءَابَاؤُكُمْ مِنَ النِّسَاءِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَمَقْتًا وَسَاءَ سَبِيلًا(22)حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالَاتُكُمْ وَبَنَاتُ الْأَخِ وَبَنَاتُ الْأُخْتِ وَأُمَّهَاتُكُمُ اللَّاتِي أَرْضَعْنَكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ مِنَ الرَّضَاعَةِ وَأُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ وَرَبَائِبُكُمُ اللَّاتِي فِي حُجُورِكُمْ مِنْ نِسَائِكُمُ اللَّاتِي دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَحَلَائِلُ أَبْنَائِكُمُوَحَلَائِلُ أَبْنَائِكُمُ الَّذِينَ مِنْ أَصْلَابِكُمْ وَأَنْ تَجْمَعُوا بَيْنَ الْأُخْتَيْنِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا(23)
Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).
Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (2:22-23)

II.     PEMBENTUKAN  DI TAHAP PASCA NIKAH
Pembentukan Keluarga Sakinah di tahap Pasca Nikah dengan  Perinsip “PELIHARA KELUARGA DARI API NERAKA”
At-Tahrim ayat 6: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا  . Agar neraka itu tidak timbul dalam keluarga , maka perlu dibina 3 aspek :
1.       Aspek Asah
a.       Asah Fikiran
-          Cerdas Memahami Keluarga (Suami,Isteri,anak-anak, mertua dsb)
-          Cerdas Melayani suami Isteri : sep. Ketika suami pulang kerja, pulanglah dari bertandang.
b.       Asah Agama : ‘Aqidah, Ibadah, Akhlak
c.        Asah Ekonomi  (Jangan dengan cara haram)
2.       Aspek Asih
Menumbuhkan rasa kasih dan sayang dalam keluarga dengan cara; berlemah lembut,  banyak senyum dan ceria.
3.       Aspek Asuh
Ibarat mengasuh anak , diperlukan cita-cita pembinaan hingga sukses.Begitu juga suami istri harus bertekad kuat membina keluarganya berhasil mencapai sakinah. Rintangan demi rintangan harus dijalani dengan sikap :
a. Sabar,    b. Qana’ah,  c. Tawakkal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar